Friday 30 October 2009

Surat Terakhir Kurt


Surat yang ditulis Kurt Cobain sebelum …………….
Dalam bahasa indonesia



To. Boddah
Selama beberapa tahun ini saya sudah tak bias merasakan lagi kegembiraan dalam mendengar, meresapi, dan juga menciptakan musik. Saya merasa bersalah akan hal ini, contohnya ketika kami ada di bawah panggung, dam lampu-lampu panggung menyala serta orang-orang berdesakan menunggu kami sambil berteriak histeris. Itu tidak mempengaruhi saya seperti halnya mempengaruhi Freddie Mercu8ry, yang notabenenya sangat mencintai dan menikmati kekaguman penonton di bawah panggung. Semuanya itu merupakan sesuatu yang sangat saya kagumi sekaligus membuat saya iri. Faktanya adalah saya tidak bias membohongi kamu, kalian semua, atau saya sendiri, ini jelas tidak adil bagi kalian dan juga bagi saya. Kejahatan terburuk yang pernah saya perbuat adalah berpura-pura pada semua orang bahwa saya orang yang sangat bahagia 100%! Kadang saya perlu adanya dorongan, jam waktu sebelum saya naik keatas panggung. Saya sudah mencoba sekuat tenaga saya untuk menghargainya. Dan saya benar-benar menghargai hal itu. Tuhan mempercayaiku, dan saya juga, tapi itu tidak cukup. Saya menghargai kenyataan bawa saya dan kami (NIRVANA) telah mempengaruhi dan menghibur begitu banyak orang. Saya pasti salah satu orang naarsisistis yang hanya menghargai sekeliling katika saya sedang sendirian. Saya terlalu sensitive, saya perlu sedikit mati rasa untuk menghadirkan kembali keantusiasan saya semasa kecil dulu. Dalam beberapa tour terakhir ini, saya telah banyak mennghargai orang-orang yang saya kenal secara dekat dan para penggemar musik kami. Tapi saya tetap tidak bias menghilangkan rasa Frustasi, perasaan bersalah, dan empati saya kepada semua orang. Ada kebaikan diantara kita semua. Dan saya benar benar mencintai umat manusia secara keseluruhan, sangat mencintai sampai itu membuat saya sedih.
Awalnya kehidupan saya sangat baik, dan saya bersyukur. Tetapi sejak berumur 7 tahun, saya mulai membenci umat manusia sacara keseluruhan. Hanya karena bagitu mudahnya orang berteman dan merasakan empati. Dan saya rasa, saat ini saya memiliki emati. Karena saya sangat menyayangi dan merasa peduli kepada semua orang. Terimakasih dari lubuk hati saya nyang terbakar dan menyakitkan ini atas perhatian dan surat-surat yang saya terima salama setahu terakhir ini. Saya pasti orang yang sangat sensitive dan tidak mempunyai harapan lagi. Jadi ingatlah, labihbaik padam dari pada pudar.
Peace, love, Empathy
Kurt Cobain

Frances dan Courtney, saya akan selalu disisimu. Courtney, tetaplah berjalan demi Frances, untuk hidupnya nanti yang akan menjadi sangat bahagia tanpa saya. I love You, I love You….!






Dari isi surat ini dapat disimpulkan bahwa Kurt Cobain telah mengalami depresi berat dalam kehidupannya yang berawal dari perceraian orangtuanya yang kemudian membuat dirinya menjadi pemarah dan pemberontak, di tambah lagi ketenaran yang membuat dirinya semakin bingung sekaligus frustasi ia merasakan kebosanan dan kejenuhan dalam kehidupannya.
Dalam surat ini kurt ingin menyampaikan surat ini pada Boddah yang tidak lain dalah teman hayalannya sewaktu ia masih kecil, Kurt pun meminta ma’af kepada semua penggemar Nirvana, Courtney dan Frances karena ia tidak biasa mendampingi dan menghiburnya lagi……
Mungkin saran yang ingin Gw sampain sama loe..loe…loe….. semua yang dah mampir ke Blogg Gw, jangan sampe kehidupan Lo sama kaya Kurt dan jangan ikutin moto-moto hidupnya yang menurut Gw itu asshole bgt…..
Yang kaya ginini

I HATE MY SELF AND I WANT TO DEAD………
(Gw benci hidup dan Gw ingin mati)

Sama yang ini

BETTER EXTINGUISHED FROM IN PALE
(Lebih baik padam dari pada pudar)

Salam GRUNG’E
Bekasi…….

3 komentar :

Rian Adiyanto Mohammad said...

better i life from death self

Unknown said...

mantapp ,,,

Unknown said...

I feel same

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates